Jumat, 25 November 2011

SEKOLAH, Antara Investasi dan Beban

Sekolah dahulu terbentuk dari sekelompok orang yang tiap sore berkumpul sepulang dari bekerja dan menanyakan tentang ihwal apapun yang menjadi kegalauan mereka. Adalah seorang filsuf seperti Plato yang menjadi narasumber, sebagai tempat pelabuhan tanya bagi persoalan-persoalan yang mereka tidak bisa jawab, karena memang saat dulu belum ada lembaga pendidikan. Kumpul-kumpul mereka yang mengupas pengetahuan seperti itulah menjadi cikal bakal terbentuknya sekolah seperti sekarang ini.
Sebelum sekolah dipahami dengan baik oleh masyarakat Indonesia, telah berkembang terlebih dahulu model pembelajaran di pondok-pondok pesantren. Pengaruh sekolah ditularkan oleh Belanda yang saat itu memang sudah membentuk masyarakat modern terlebih dahulu. Lambat laut masyarakat Indonesia memahami arti pentingnya sekolah, walalupun hingga saat ini disudut- sudut kepulauan yang tersebar di Indonesia masih ada yang kurang memperhatikan kepentingan bersekolah. Sebenarnya, sekolah itu beban atau investasi ?

Saya lebih suka menganalogkan sekolah seperti suatu kehidupan, dimana didalamnya terjadi interaksi sosial, ada jenjang sosial dan terjadi fenomena-fenomena sosial. Maka, bila tiap siswa dan orang tua siswa menyadari pola pikir seperti ini, sekolah merupakan investasi masa depan, baik dari sisi substantif maupun definitif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar