Selasa, 24 Februari 2015

Urip Koyo Mung Mampir Ngombe (Hidup Seperti Mampir Untuk Minum Semata)

"1 HARI DI AKHIRAT SAMA DENGAN 1000 TAHUN DI DUNIA !!!"
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
Artinya:
Sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitungan kamu.(QS. Al Hajj: 47)
Atau dalam Firman-Nya yang lain:
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS. As-Sajadah :5)

Mari kita hitung secara sederhana: 
1 hari   = 1.000 tahun
24 jam = 1.000 tahun
Kalau umur menurut Nabi Muhammad 63 tahun saja maka (63/1.000) x 24 = 1,512 (dibulatkan 1,5 jam).
Jadi......umur yang 63 tahun sebenarnya hanya 1,5 jam dalam pandangan Tuhan, seperti orang mampir ngopi aja. 

Lihatlah orang mimpi, kalau ia mimpi yang tidak nyaman saat bangun ia bersyukur karena dalam kehidupan nyatanya ia lebih nyaman dari mimpinya. Tapi kalau ia mimpi nyaman, maka saat bangun ia kecewa karena ternyata cuma mimpi yang sebentar. So.....bila waktu di dunia ini anda lebih banyak berfoya-foya daripada beribadah, maka saat terbangun dari alam kubur seperti bangun dari mimpi, ternyata hidup yang haikiki adalah hidup setelah mati.

Sabtu, 21 Februari 2015

Tuhan itu Maha Baik

Mintalah, maka Tuhan Pasti akan Mengabulkan......

Seorang Ayah mempunyai anak masih duduk di bangku SMA.
I- Saat anaknya meminta dibelikan Ballpoint untuk kepentingan sekolah, Ayahnya langsung membelikan
II- Saat anaknya minta melanjutkan kuliah ke kota X, Ayahnya menolak tapi memberinya alternatif ke kota Y
III- Saat anaknya meminta menikah, Ayahnya tidak mengabulkan tetapi mempertimbangkan nanti setelah ia bekerja

Ayahnya tidak selalu memberikan permintaan anaknya tetapi selalu mengabulkan apa yang dimaksudkan dengan caranya:
- Saat sang anak meminta ballpoint, segera dikabulkan saat itu juga karena itu hal penting dalam aktivitasnya sebagai pelajar.
- Saat sang anak meminta melanjutkan kuliah ke kota X, Ayahnya mengabulkan dalam bentuk lain, yaitu mengabulkan ke kota Y, karena Ayahnya paham bahwa kota X lingkungannya kurang baik, banyak kasus narkoba, free sex dan kasus-kasus non-akademis yang akan mempengaruhi lingkungan belajarnya kelak.
- Saat sang anak meminta menikah, Ayahnya akan mengabulkan pada saatnya nanti dia sudah cukup siap secara lahir batin, hanya menunda waktu.

Mungkin dihadapan anak, Ayahnya adalah seorang yang tidak bisa memenuhi segala keinginannya, tidak menunjukkan rasa kasih sayang, tidak pandai menyenangkan anak. Bagi Ayah, semua permintaan anaknya sebenarnya baik, tetapi kadang didasari oleh emosi semata, hawa nafsu untuk mencapai kesenangan. Ayahnya berusaha memenuhi MAKSUD permohonan anaknya, tetapi bukan mengabulkan SESUAI apa yang diminta anaknya, karena Ayahnya mempertimbangkan kebaikan dan keselamatannya.

Permintaan ada yang dikabulkan, ada yang dialihkan, dan ada yang ditunda sampai waktu yang tepat. Demikian juga dengan Doa

Begitu kira-kira analog tentang kejadian permintaan kita di hadapan Tuhan